Prajurit dan Lilin Kecil yang Hilang
"PRAJURIT DAN LILIN KECIL YANG HILANG"
Tunggu dulu...
Aku terjebak di kebun mawar 1000 tahun lamanya
Aku tak sadar ketika aku terjatuh dari langit dan terbangun diantara mawar-mawar merah muda jelita
Aku membuka mata kecilku ini dan coba mengangkat tubuh yang remuk ini
Aku gagal, ternyata tulangku patah semua
Jantung ini pun hampir mati, detaknya hanya sesekali terasa
Aku menangis dari setiap sudut tubuhku
Bukan air mata tapi gelisah yang membuat aku menjadi basah
Dulu aku seorang prajurit yang tangguh
Aku sangat disegani dalam pertempuran
Aku piawai dalam memainkan anak panah
Badanku kekar dan setiap kali aku menarik pedang seolah aku membuka gerbang neraka
Namun aku lemah saat mentari tua lelah
Mungkin kegelapanlah yang membuat kudaku tersandung dan aku terjatuh
Aku sempat menyesal mengapa aku harus jatuh di tempat yang hina ini
Mawar-mawar muda disekelilingku terlalu mulia untuk mekar disini
Yasudahlah, aku juga sekarang hanya bangkai yang siap jadi santapan para nasar
Mungkin bangkai seperti akaulah yang pantas membusuk disini
Ketika aku ingin mengucap doaku yang terakhir aku merasakan sesuatu
Sesuatu yang membuka mataku kembali dan bahkan urat nadiku terhentak kembali
Mawar-mawar muda itu menari-nari dengan anggunnya
Mungkin itu tarian terindah yang pernah aku lihat sejagat raya ini
Tarian mereka mengangkat aku berdiri tegak kembali
Tegak, utuh kembali...
Irama indah melodi sore itu memaksa aku ikut menari ditengah-tengah mereka
Aku senang bahkan aku layaknya penari paling hebat sejagat raya
Aku meloncat kegirangan kesana-kemari tak peduli badanku tersayat duri-duri kecil mereka
Tapi aku lupa...
Aku lemah saat mentari tua lelah, aku tak bisa berbuat apa-apa
Mawar-mawar tadi tetap menari hanya aku yang mulai diam
Aku duduk dan hanya memandang ke ufuk barat
Aku prajurit yang takut akan datangnya senja
Dan ketika mentari tua terlelap aku pun ikut terlelap dalam angan kecilku
Angan kecil, entah kapan aku bisa ?
Aku lupa mawar-mawar muda tadi
Apakah mereka masih menari atau ikut terlelap bersamaku
Tapi aku tidak melihat mereka lagi
Mereka hilang, mereka meninggalkanku
Aku ditengah-tengah gelapnya malam ini
Aku sendiri lagi
Apa ini ?
Mengapa begitu indah dan terang ?
Sunyinya malam itu seolah dihempaskan oleh cahaya kecilnya
Lilin, ya dia lilin kecil dengan api yang menari-nari diatasnya
Sungguh indah cahayanya, membuat aku tak bosan memandanginya
Mengapa begitu indah tanyaku pada gelap disekelilingku
Putih, tegap dan kokoh menantang gelap
Dengan cahayanya yang kecil dengan berani ia menerjang gelap
Seolah dialah mentari penguasa semesta
Aku semakin terlarut dalam anganku
Untuk pertama kalinya aku tetap tangguh dalam gelapnya malam
Aku tak sadar waktupun semakin cepat mengejarku
Sekali aku menoleh ke timur disaat itu pula aku sadar mentari tua telah bangun dari tidur kecilnya
Lilin kecil, dimana dia ?
Cahayanya telah berlalu, tinggal jejak hidupnya yang tersisa
Seolah permata yang kehilangan wujudnya
Aku tahu...
Lilin kecil bukan lilin kecilku
Bersamaan dengan munculnya terang disaat itulah dia pergi meninggalkan aku
Terima kasih lilin kecil untuk 1000 tahun lamanya kau menemaniku menantang gelap
Dan sekarang sudah 1001 tahun semenjak kau menghilang
Menghilang entah kemana...
Aku hanya bisa menanti dan tak pernah berhenti mencari
Untukmu yang terkasih, lilin kecil...
Terima kasih untuk cahaya kecilmu
Karya : Sanfernando Napitu
0 comments:
Post a Comment