MAKALAH SENJATA KIMIA BERBAHAYA DI DUNIA



SENJATA KIMIA BERBAHAYA DI DUNIA
(Laporan Praktikum Tutorial Kimia)






Oleh
Sanfernando Napitu
1317031074











                                                                                                  





JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013



I. PENDAHULUAN



 A.LATAR BELAKANG                                                         

Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Penggunaan organisme hidup (seperti antraks) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan senjata biologis.
Menurut Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya botulinum, risin, atau saksitoksin). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron).
Senjata kimia saat ini sering digunakan dalam peperangan, senjata kimia sendiri merupakan senjata yang sengaja dibuat dari reaksi kimia yang bersifat untuk membunuh musuh dan mengakibatkan kerusakan yang parah terhadap derah yang ditembakan senjata kimia. Senjata kimia ini sangat berbahaya jika terkena warga sipil akibatnya akan mengalami cacat.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai jenis-jenis senjata kimia dan beberapa dampak penggunaannya agar kita mengerti betapa berbahayanya penggunaan senjata kimia.


B.TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari makalah tutorial ini adalah :

1. Mengetahui bahaya dari penggunaan senjata kimia berbahaya
2. Menghindarkan penyalah gunaan senjata kimia



 II.ISI





A.SEJARAH SENJATA KIMIA

Dalam sejarahnya, senjata semacam ini digunakan di era imperium Romawi yang membuang mayat-mayat ke dalam sungai agar airnya terkontaminasi. Juga bangsa Tartar yang menggunakan alat pelempar manusia yang terkena wabah menular ke dalam pemukiman penduduk yang menolak menyerah kepada mereka.
Perang dunia pertama adalah medan pertama penggunaan senjata berbahan mematikan ini. Kemampuan manusia untuk berinovasi akhirnya digunakan untuk melakukan kerusakan dan melampaui batas. Sejak itu puluhan nyawa manusia melayang akibat senjata pemusnah massal. Sebagian terbunuh dalam medan pertempuran dan lainnya di desa-desa dan kota menjadi tubuh bernyawa namun seperti beku atau terurai.

B.JENIS-JENIS SENJATA KIMIA

Senjata kimia saat ini sering digunakan dalam peperangan, senjata kimia sendiri merupakan senjata yang sengaja dibuat dari reaksi kimia yang bersifat untuk membunuh musuh dan mengakibatkan kerusakan yang parah terhadap derah yang ditembakan senjata kimia. Senjata kimia ini sangat berbahaya jika terkena warga sipil akibatnya akan mengalami cacat dan keruskan seruis pada kulit. “Ini adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya.“  berikut ini ada beberapa jenis senjata kimia yang sanagt menakutkan yang sering digunakan dalam peperangan :


1.VX
Racun berbahaya dalam bentuk cair dan uap, dapat menyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia ini dianggap 100 kali lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit daripada syaraf, dan dua kali lebih berbahaya melalui pernafasan. VX dapat menyebabkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan kimia itu mematikan dengan menyerang ototyang dikendalikan dalam keadaan aktif sehingga otot lelah dan tidak dapat bernafas lagi. VX merupakan racun yang seringkali menjadi bagian dari senjata kimia yang memiliki bentuk uap dan cairan. racun ini dipandang sangat berbahaya bagi manusia oleh karena secara otomatis akan langsung merusak susunan pusat syaraf seseorang. Tidak hanya itu, kemungkinan fatal jelas akan menjadi resiko 100 kali lipat berbahayanya jika mengenai kulit. Setelah merusak susunan syaraf pusat dan kulit, VX pun akan mengakibatkan kematian bagi orang yang dikenainya. VX memiliki serangan yang cukup fatal bagi otot yang masih aktif, sehingga cairan atau uap dari bahan kimia ini akan merusak produktifitas dari otot seseorang.
 

2.Sulfur Mustards

Gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimia ini tak berwarna dalam keadaan murni, namun secara umum berwarna kuning hingga coklat dan sedikit berbau mustard atau bawang putih. Sulfur Mustards menyebabkan luka pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Tidak ada penawar racun atas keracunan sulfur mustard, satu-satunya cara efektif yaitu dengan mengurangi kontaminasi semua daerahyang terkena. Sepuluh miligram bahan kimia itu dapat menewaskan korbannya . Sulfur mustards memiliki wujud menyerupai gelembung dan merupakan unsur perantara alkali. Bahan kimia yang satu ini tidak memiliki warna sama sekali saat berada pada kondisi murni, namun pada umumnya sulfur mustards memiliki fase warna mulai dari kuning hingga berwarna cokelat. Selain itu, bahan kimia ini memilik aroma yang menyerupai bawang putih (mustards). Bahan kimia ini sendiri dapat mengakibatkan luka pada kulit, organ mata, hingga saluran pernafasan. Hingga saat ini belum ada penawar yang dapat mengobati sat seseorang keracunan oleh bahan kimia ini. Untuk meminimalisir, seseorang yang terkena hanya dianjurkan untuk mengurangi kontak sentuhan pada area yang dikenai oleh bahan kimia ini. Pada takaran 10 mg bahan kimia ini sudah mampu menghilangkan satu nyawa seseorang.
  

3.Sarin

Sarin atau GB, adalah senyawa organoposphorous dengan formula (CH3)2CHO]CH3P(O)F. Ia adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau yang digunakan sebagai senjata kimia dengan efek ekstrim yang berpotensi sebagai perusak sistem saraf (nerve agent). Gas Sarin ini telah diklasifikasi sebagai “Senjata Pembunuh Massal” pada Resolusi PBB 687. Produksi dan penyimpanan Gas Sarin ini telah dilarang oleh Chemical Conventions Weapon pada tahun 1993 yang mana ia diklasifikaskan kepada zat kimia level 1.
Mekanisme kerja gas Sarin ini mirip seperti insektisida yang umum digunakan, seperti Malathion. Dalam term aktivitas biologis, ia mirip insektisida karbamat seperti Sevin dan obat-obatan pyridostigmine, neostigmin, dan physostigmine. Layaknya perusak sistem saraf lainnya, Sarin menyerang sistem saraf.
Secara khusus, Sarin merupakan inhibitor potensial dari enzim acetylcholinesterase, yaitu protein yang menurunkan neurotransmitter asetilkolin setelah dilepaskan ke celah sinaptik. Pada vertebrata, asetilkolin adalah neurotransmitter yang digunakan pada sambungan neuromuskuler (sambungan saraf antar otot-otot), di mana sinyal tersebut dikirimkan antara neuron dari sistem saraf pusat serat-serat otot. Biasanya, asetilkolin dilepaskan dari neuron untuk merangsang otot, setelah itu terdegradasi oleh acetylcholinesterase, yang memungkinkan otot untuk rilex (tidak bekerja). Sebuah penumpukan asetilkolin di celah sinaptik, karena penghambatan kolinesterase, yang mana neurotransmitter terus bertindak pada serat otot, sehingga setiap impuls saraf secara efektif terus-menerus disalurkan. Kematian biasanya akan terjadi sebagai akibat dari asfiksia (sesak nafas) karena ketidakmampuan fungsi otot-otot yang terlibat dalam pernapasan.
Sarin adalah zat yang memiliki volatilitas tinggi (cairan yang dapat dengan mudah berubah menjadi gas), sangat mirip dengan gas saraf lainnya. Menghirupnya sangat berbahaya, dan bahkan uapnya dapat dengan mudah menembus kulit. Pakaian seseorang dapat melepaskan sarin sekitar 30 menit setelah melakukan kontak dengan sarin yang mana ia dapat terpapar pada orang lain. Orang yang menghirup dosis yang tidak berbahaya, akan tetapi ia tidak disegerakan mendapat pengobatan yang cukup, dapat menderita kerusakan saraf permanen.
Bahkan pada konsentrasi rendah pun, Sarin dapat berakibat fatal, kematian akan terjadi satu menit setelah menghirup satu dosis yang berbahaya kecuali antidote seperti atropine dan pralidoxime cepat diberikan kepada korban. Sarin diperkirakan 500 kali lebih beracun daripada sianida. Gejala awal dari terkena sarin adalah hidung meler, sesak di dada dan penyempitan pupil mata. Segera setelah itu, korban memiliki kesulitan bernapas dan mengalami mual dan terus menerus keluar air liur. Sehingga korban terus kehilangan kontrol fungsi tubuh, para korban muntah, buang air besar dan buang air kecil. Fase ini diikuti oleh pengejangan dan sentak-menyentak. Pada akhirnya, korban menjadi koma dan mati lemas dalam serangkaian kejang-kejang hebat


4.Chlorine

Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit. Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkenayang tinggi dapat menyebabkan kematian. Chlorine merupakan salah satu bahan kimia yang seringkali menjadi bagian dari senjata kimia tertentu. Bahan kimia ini menyerupai gas yang berwarna kuning kehijauan dan dengan aroma yang sangat tajam dan menyengat serta beban hirup yang lebih berat dari O2. Bahan organik merupakan media yang menjang racun ini beraksi. Selain itu, bahan ini pun akan menimbulkan api dan ledakan yang cukup keras. Bahan kimia ini sangat membahayakan organ mata karena dapat mengakibatkan terjadinya korosif pada mata dan juga area kulit. Dalam kadar yang tinggi bagi orang yang mendapatkan kontaminasi dari udara dapat mengakibatkan kematian. .

5.Hydrogen Cyanide

Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.

Hidrogen sianida pertama kali diasingkan daripada pigmen biru (biru Prussia) yang telah diketahui kewujudannya sejak 1704 tetapi strukturnya tidak diketahui. Kini, bahan ini diketahui merupakan sejenis polimer koordinasi dengan struktur yang kompleks dan formula empirik ferik ferosianida terhidrat. Pada tahun 1752, seorang ahli kimia Perancis, Pierre Macquer, telah menunjukkan bahawa biru Prussia boleh ditukarkan kepada besi oksida dan satu sebatian meruap, dan kedua-dua bahan ini boleh digunakan untuk membentuknya semula. Sebatian baru inilah apa yang kita kenali pada hari ini sebagai hidrogen sianida. Dengan mengikuti Macquer, bahan ini pertama kali disediakan daripada biru Prussia oleh ahli kimia Sweden, Carl Wilhelm Scheele pada 1782, dan ia diberi nama Jerman Blausäure (secara harfiah "Asid biru") disebabkan oleh sifat berasidnya di dalam air dan penghasilannya daripada biru Prussia. Dalam bahasa Inggeris, ia dikenali secara meluas dengan nama Prussic acid ("asid Prussia").
Pada 1787, ahli kimia Perancis, Claude Louis Berthollet telah menunjukkan bahawa asid Prussia tidak mengandungi oksigen. Ini adalah satu sumbangan yang penting kepada teori asid yang sebelum itu mengatakan bahawa asid perlu mengandungi oksigen (ini memberikan oksigen namanya, yang berasal daripada perkataan-perkataan Yunani yang bermaksud "penghasil asid", dan ini dipinjam terjemah oleh bahasa Jerman menjadi Sauerstoff). Pada 1811, Joseph Louis Gay-Lussac telah menyediakan hidrogen sianida tulen dan tercecair. Beliau kemudiannya menentukan formula kimia sebatian ini pada 1815. Radikal sianida di dalam hidrogen sianida mendapat namanya daripada perkataan cyan, yang bukan sahaja perkataan bahasa Inggeris untuk satu cahaya warna bagi biru, tetapi juga adalah perkataan Yunani untuk biru. Penggunaan nama ini sekali lagi disebabkan oleh asalnya daripada biru Prussia.
Hidrogen sianida terhasil dalam jumlah yang terhad daripada pelbagai gabungan karbon, hidrogen dan ammonia. Kini, hidrogen sianida dihasilkan dalam jumlah yang banyak melalui beberapa proses. Ia juga adalah bahan buangan daripada penghasilan akrilonitril yang dipulihkan. Pada tahun 2006, kira-kira 500 juta ke 1 bilion paun bahan ini telah dihasilkan di Amerika Syarikat.
Proses yang paling penting ialah proses pengoksidaan Andrussow yang telah dicipta oleh Leonid Andrussow di IG Farben di mana metana dan ammonia bertindak balas dalam kewujudan oksigen pada suhu 1200 °C di atas mangkin platinum:[
2 CH4 + 2 NH3 + 3 O2 → 2 HCN + 6 H2O
Tenaga yang diperlukan untuk tindak balas ini dibekalkan oleh pengoksidaan separa metana dan ammonia.
Proses lain yang kurang kepentingannya ialah proses Degussa (proses BMA) di mana tidak ada oksigen yang ditambah dan tenaga perlu disalurkan secara tidak terus melalui dinding reaktor:[15]
CH4 + NH3 → HCN + 3H2
Tindak balas ini adalah hampir serupa dengan pembentukan semula stim, iaitu tindak balas antara metana dan air untuk menghasilkan karbon monoksida dan hidrogen.
Dalam proses Shawinigan, hidrokarbon (misalnya propana) ditindakbalaskan dengan ammonia.
Di dalam makmal, sejumlah kecil HCN dihasilkan melalui penambahan asid kepada garam sianida logam alkali:
H+ + NaCN → HCN + Na+
Tindak balas ini kadang kala menyebabkan keracunan secara tidak sengaja kerana asid ini menukarkan garam sianida yang tidak berbahaya kepada HCN dalam bentuk gas.


C. TIPE SENYAWA YANG DIGUNAKAN PADA SENJATA KIMIA

Senyawa yang digunakan pada senjata kimia dapat digolongkan pada dua tipe utama:
  1. Tipe yang mempengaruni permukaan tubuh yang terkena senyawa kimia,
  2. Tipe yang dapat merusak sistem syaraf korban.
Beberapa contoh senyawa kimia yan merusak permukaan tubuh adalah gas phosgene, gas chlorine, hydrogen cyanide dan gas mustard. Prinsip kerja dari phosgene, chlorine, dan hydrogen cyanide adalah penyerangan melalui pernapasan. Phosgene adalah senyawa penyedak napas yang menyebabkan paru-paru dipenuhi oleh air, secangkan chlorine mempu menghancurkan sel-sel pada saluran pernapasan. Hydrogen cyanide dapat menghalangi oxygen berikatan dengan darah. Setetes saja gas mustard yang menguap ke udara, dapat merusak permukaan tubuh manapun termasuk kulit, mata dan paru-paru. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kematian dari kegagalan pernapasan.
Nerve Gas, senyawa perusak syaraf bekerja dengan cara menghalangi transmisi penyampaian pesan syaraf pusat ke seluruh tubuh. Tipe senyawa ini antara lain: sarin, soman, tabun, dan VX. Seluruh senyawa yang beraksi dengan mengganggu neurotransmitter yang disebut juga acetylcholine. Dengan cara terhisap ataupun terserap melalui kulit, setetes saja senyawa-senyawa tersebut dapat mematikan seluruh jaringan syaraf tubuh. Jenis senjata terkuat pada tipe ini ada pada grup turunan VX, tetapi semua senyawa tipe ini dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit setelah terkontak.
Ada juga tipe herbisida (herbicides) seperti Agent Orange, yang mampu membunuh tumbuh-tumbuan. Agent Orange digunakan selama Perang Vietnam (1959-1975) sebagai defoliant yang menghancurkan dedaunan hutan untuk menemukan pasukan musuh. Beberapa orang menganggap tipe herbisida ini tidak akan membahayakan hewan maupun manusia. Akan tetapi, banyak veteran perang Vietnam yang mengalami gangguan kesehatan akibat senyawa ini dan pemerintah Vietnam menetapkan bahwa mereka terkena dampak dari Agent Orange.

D. PROPERTI SENYAWA SENJATA KIMIA

1.Phosgene

Dapat kita sebut juga sebagai carbonic dichloride dengan formula COCl2. Senyawa ini tidak berwarna dan sangat beracun, berbau sangat menyengat pada konsentrasi tinggi. Phosgene lebih berat 3,43 kali dari pada udara, memiliki titik leleh pada -118 C dan titik didih pada 8,3 C. Cara pembuatan phosgene adalah dengan mereaksikan carbon monoxide dan chlorine dengan bantuan suatu katalis. Phosgene beracun pada konsentrasi diatas 50 ppm (parts per million) udara. Selama Perang Dunia 1, senyawa ini digunakan sebagai senjata kimia pembunuh masal, dan sekarang senyawa ini digunakan sebagai senyawa pertengahan pada sintesa senyawa organik seperti carbonic esters, isocyanates, polyurethanes, dan digunakan dalam pembuatan pewarna.

2.Chlorine Gas

Pada temperatur ruangan, senyawa murni Cl ini berbentuk gas berwarna kuning kehijauan dan berbau menyengat pada konsentrasi tinggi. Senyawa murni Cl tidak tesedia bebas diudara, akan tetapi berikatan dengan senyawa lain. Chlorine mudah bereaksi dengan air, logam dan bahan organik. Chlorine memiliki titik leleh pada -101 C dan titik didih pada -34,05 C pada tekanan atmosfer. Penggunaan Chlorine sebagai senjata kimia tercatat mulai Perang Dunia 1 dan kini senyawanya digunakan sebagai bahan pemutih pada kertas, membunuh bakteri, pembuatan bromine, tetraethyl dan berbagai produk lainnya.

3.Agent Orange

Senyawa yang digunakan untuk membunuh tanaman semasa Perang Vietnam ini dibuat dengan mengkombinasikan 2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid dan 2,4-dichlorophenoxyacetic acid pada konsentrasi tertentu. Senyawa ini disebut Orange karena kontainer pembawa senyawa ini berwarna oranye. Beberapa senyawa herbisida lain yang terkenal pada selama perang tersebut antara lain Agent Blue dan Agent White. Agent Orange ini mengandung senyawa samping dioxins yang sangat berbahaya bagi hewan dan manusia. Dioxins dapat menyebabkan cacat lahir dan kangker langka dan memiliki efek yang berkepanjangan. Penggunaan senyawa ini selama Perang Vietnam di tahun 1970 masih ditemukan dampaknya pada anak-anak yang lahir di tahun 1996.

4.Nerve Gas

Sebagian besar gas syaraf termasuk jenis organophosphates, sebuah tipe yang awalnya dikembangkan untuk digunakan sebagai pestisida. Beberapa tipe yang ada termasuk inisialnya adalah Tabun (GA), Sarin (GB), Soman (GD), dan yang paling berbahaya VX. Permurnian lokasi dari Sarin dengan dosis yang tidak berbahaya memakan waktu lebih dari 2 minggu. Dan senyawa VX beberapa kali lebih berbahaya dari Sarin. Seseorang yang menyentuh benda yang terkena VX, akan langsung terkontaminasi dosis yang berbahaya dan senyawa VX akan terus berada pada tubuh korban selama berminggu-minggu kemudian.

E. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SENJATA KIMIA

Penggunaan senjata kimia bukan sesuatu yang baru. Di zaman antik pun, orang Persia membakar bahan aspal dan belerang untuk meracuni legiun Romawi. Pada perang Dunia I untuk pertama kalinya digunakan gas klor dalam jumlah yang besar. Ini merupakan awal dari perang modern dengan senjata pemusnah massal. Saat itu, sekitar 124.000 ton bahan kimia digunakan untuk perang, dan menewaskan sekitar 90.000 orang. Sekitar satu juta orang mengalami gangguan kesehatan, di antaranya sangat berat. Pakar kimia Jerman, Fritz Haber yang dianugerahi hadiah Nobel Kimia tahun 1918, dianggap sebagai "bapak" senjata kimia.
Senjata kimia memiliki imbas racun secara langsung terhadap tubuh manusia karena senyawa yang beragam. Ia membunuh atau melukai manusia. Senjata kimia akan bertahan dalam waktu yang lama di titik targetnya. Senjata biologi berupa bakteri, virus, atau bius bisa mamatikan manusia, binatang dan tumbuhan. Ia mengenai manusia melalui udara, makanan, air.

Sakit akibat senjata biologi berawal sejak bakteri dan virus itu berkembang biak dalam tubuh tanpa dirasakan gejalanya. Saat itulah penyakit itu menjadi wabah. Film dokumenter berjudul Artichoke code: Experiences secret Central Intelligence Agency on the human mengungkap bagaimana pemerintah Amerika menyembunyikan program perang biologinya.

Dua wartawan Jerman Edmund R. Doetsch dan Michael Waitch produser film ini menfokuskan pada kasus Dr. Frank Wilson yang meninggal 28 November 1953 akibat terjatuh dari lantai 13 dengan penyebab yang penuh teka-teki di kota New York. Ia adalah ilmuwan di bidang senjata biologi, terutama program “proses artichoke” yang dikoordinasi antara rencana militer dengan marinir.

Dalam perang Korea, Pyong Yang dan Peking menuding Amerika menggunakan senjata bakteri. Tudingan itu didasarkan kepada gambar korban dan penguraian di laboratorium dan sisa-sisa bom bakteri. Tahun 1952, dua komisi internasional yang mendiagnosa kawasan berlangsungnya perang dengan bantuan Rusia dan Cina menyimpulkan bahwa militer Amerika benar-benar menggunakan senjata biologi bakteri.
Senjata kimia terdiri dari bahan kimia untuk perang dan penyandangnya, misalnya ranjau, granat tangan, panser penyemprot atau hulu ledak rudal. Bahan ini membuat korbannya kehilangan nafas atau lumpuh. Awalnya terdiri dari gas beracun, misalnya klor atau asam biru, namun mudah menguap. Industri kemudian mulai memproduksi racun dalam bentuk cairan yang tidak lagi hanya masuk lewat paru-paru tetapi juga melalui kontak dengan kulit dan menyebar  keseluruh organ tubuh serta menimbulkan akibat yang sangat berat. Bahan yang ditakuti dalam kelompok ini adalah yang disebut gas sulphur mustard . Tahun 1822 seorang ahli kimia Belgia secara kebetulan berhasil membuat cairan berbau busuk yang pada PD I melukai atau membunuh ribuan orang.
Sarin yang diperkirakan dipakai di Suriah, termasuk gas syaraf. Dikembangkan pada PD II dan dapat membunuh hanya dengan porsi kecil. Sarin memasuki tubuh tidak hanya melalui jalan pernafasan tetapi juga melalui kulit. Gunnar Jeremias, pemimpin penelitian pengawasan senjata biologi di Pusat bagi Ilmu Pengetahuan Alam dan Perdamaian, Universitas Hamburg mengatakan, orang dapat melindungi diri dari Sarin hanya bila mengenakan pakaian yang menutup keseluruhan tubuh. Sarin membuat orang tidak bisa lagi bernafas, tambahnya.
Tidak semua korban Sarin, tewas. Namun membawa dampak kesehatan yang sangat parah, misalnya buta, luka bakar pada kulit atau bayi cacat. Sejumlah senjata kimiawi sangat merusak lingkungan yang dampaknya tak terhitung jumlahnya bagi manusia.
Namun, hingga kini senjata kimia masih mudah diproduksi. Yang lebih rumit adalah mendapatkan bahannya. Karena itu, larangan senjata kimia juga menyangkut larangan produksi atau perdagangan bahan yang dapat digunakan bagi senjata kimia. Tapi pakar memperkirakan, bahan-bahan tersebut bisa diperoleh di pasar gelap. Selain itu bahan kimia ini sangat tahan lama.

III.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1.      Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia  untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.
2.      Beberapa jenis senjata kimia adalah : VX, Sulfur Mustards, Sarin, Chlorine, Hydrogen  Cyanide.
3.      Tipe senyawa kimia yang terkandung dalam senyawa kimia antara lain : Tipe yang mempengaruni permukaan tubuh yang terkena senyawa kimia, Tipe yang dapat merusak sistem syaraf korban.
4.      Beberapa properti senjata kimia antara lain : Phosgene, Chlorine Gas, Agent Orange, Nerve gas.
5.      Senjata kimia memiliki imbas racun secara langsung terhadap tubuh manusia karena senyawa yang beragam. Ia membunuh atau melukai manusia.
  


IV. DAFTAR PUSTAKA


Anonim a:http://www.majarimagazine.com/2009/03/100-tahun-senjata-
kimia/diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15



Anonim c:http://wildanrenaldi.wordpress.com/tag/daftar-senjata-berbahaya-di-dunia/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


Anonim d:http://www.bt.cdc.gov/agent/sulfurmustard/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


Anonim e:http://www.realifactpost.com/2012/12/dampak-mengerikan-penggunaan-senjata.html/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


Anonim f:http://www.sisidunia.com/2013/08/29/dampak-negatif-dari-penggunaan-senjata-kimia/2698/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15




Anonim h:http://www.islampos.com/inilah-bahaya-senjata-kimia-di-suriah-30904/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


Anonim i:http://ms.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sianida/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


                                                  


Anonim k:http://www.antaranews.com/berita/373322/sarin-gas-saraf-mematikan-dengan-dampak-tragis/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15


Anoniml;http://www.satuharapan.com/index.php?id=109&tx_ttnews[tt_news]=4217&cHash=1/ diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15




Anonim n:http://www.blogammar.com/senjata-kimia-paling-berbahaya-di-dunia/      diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 17.15

Nb : Saya tidak melarang anda untuk menjiplak isi tulisan saya. Tapi satu hal yang perlu anda ketahui, Penjiplak awalnya koruptor jadinya. Nasib bangsa ini ada pada tangan anda, masih mau hidup susah ?






posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Language Translator

Maroon 5 - Won't Go Home Without You

@nandonapitu

Powered by Blogger.

Popular Posts

Search

Viewers

What time is it now ?

Followers


Recent Comments